Senin, 26 November 2012

Jalan jalan ke Melaka Malaysia

Tulisan pertama saya tentang jalan-jalan
=========================================

Jalan-jalan ke Melaka ini saya lakukan pada hari sabtu dan minggu (24 dan 25 november 2012). Sebenarnya acara jalan-jalan ini tanpa direncakan, karena tawaran dari teman saya yang menyediakan transportasi, akomodasi, penginapan, dll, pokoknya tinggal berangkat aja.

Perjalanan bermula dari Apartemen Melawis (belakang Jusco Taman Universiti) Johor menuju Sri Putri Johor (Sri putri adalah tempat dimana kami membeli tiket dan menunggu bus). Kami (berdua) menggunakan taxi karena terlalu lama menunggu bus (karena kami mengejar bus pukul 3 petang sedangkan kami belum beli tiket), tapi tdk mahal cukup RM.9 jika dibandingkan naik bus RM. 4 untuk dua orang. Alhamdulilah, kami mendapatkan tiket pukul 3 petang, dan dalam waktu 5 menit menunggu akhirnya bus City (yaitu bus yang akan membawa kami ke Melaka) datang.

Meluncurlah kami ke Melaka, ternyata bus penuh, sehingga kami mendapat kursi paling belakang (note: untuk ke Melaka tanpa ada nomer kursi, karena jarak tempuh sebentar). Bus melaju dengan kencang (walaupun kondisi di dlm bus sangat memperhatinkan, "don't judge the book from the cover"), sehingga kami sudah sampai Melaka 2 jam berikutnya. Namun karena letak terminal Melaka (namanya: Malaka Sentral) yang berada di tengah Melaka, maka bus baru berhenti pukul 17:15.


Teman kami (yang mentraktir) masih bekerja, sehingga kami harus menuju ke hotel yang disediakan tanpa dijemput. Karena lokasi hotel Explorer di Jl. Paahlawan (di depan pusat wisata Melaka Menara Taming Sari) yang jauh dari Melaka Sentral dan karena transportasi bus tidak kami temukan informasi yang jelas, maka kami memutuskan menggunakan taxi. Disini kami agak kecewa, karena walalupun taxi resmi (yaitu taxi yang antri di dalam terminal dan kami memesannya di bagian informasi taxi) ternyata harga tidak ditentukan sebelumnya dan buka menggunakan meter. Walhasil kami pasrah dengan harga RM. 20 karena sudah terlanjur di dalam taxi yang sudah melaju.

15 menit kemudian, kami sampai di hotel Explorer.

18:50 naik bus wisata (bus tingkat, dimana tingkat dua nya tanpa atap), harga Rm. 5/orang. Prosedurnya: kita langsung naik ke bus nya, kemudian mencari posisi duduk yang diinginkan dan kosong. setelah semua duduk, petugas merangkap supir mengampiri satu persatu penumpang dan memberikan tiket dengan harga RM. 5/orang.

19:00 bus melaju, kita diajak mengelilingi kawasan sekitar Menara taming Sari

19:30 keliling selesai, dan berakhir di tempat start yang sama. Kemudian kami sholat di surau yang berada di dekat pohon di bawah menara Taming sari.


20:00 melanjutkan perjalanan kaki mengelilingi sekitar menara Taming sari sampai menemukan Jonker Walk (mirip dengan petaling street di Kuala Lumpur tetapi Jonker lebih panjaaaaaaang jalannya).

23:00 kembali lagi ke hotel


09:30 sarapan di Mak Nah Cafe (seberang menara taming sari)

10:00 Naik Menara taming sari, karena masih pagi maka belum antri panjang. harga tiket RM. 20/orang, jika mempunyai dan membawa myKad cukup bayar RM.10/orang. tertapi satu kartu myKad hanya berlaku untuk 1 tiket.

10:40 baru keluar dari menara taming sari.


10:45 menujut Melaka Sentral dengan taxi dengan harga yang sama RM.20

10:59 tepat sampai di Melaka sentral

11:15 bus City berlepas dari Melaka Sentral menuju ke Johor

13:00 sampai sri putri, menuju ke Jusco taman Universiti dengan bus (tiket RM.2)

13:20 sampai di Jusco Taman Universiti

13:30 sampai di Apartemen Melawis, Alhamdulillah

Sekiann,


Selasa, 06 Maret 2012

Connecting C++ and Matlab

There are three ways how C++ connect to MATLAB:
  1. sending data from C++ to Matlab
  2. calling a Matlab function from C++
  3. obtaining DLL file (Dynamic Link Library) from m.file
In this time, I will share about the second way (calling an function Matlab from C++).
For this case, I utilize Microsoft Visual Studio 2010 Express win32 and Matlab 2011a win32.
The important things that we need to know in order to connecting C++ and Matlab, are:
1. Setting C++ project:
a. identify Matlab directory for a project:
b. identify link to the MATLAB derectory that contains library for a project:
c. include library file, such as: libeng.lib, libmat.lib, libmx.lib, libmex.lib, dan another function that you need.
2. Setting path of the Microsoft Windows operating system:
 3. Identify the  MATLAB  server. This occurs when the C++ has not been connected with Matlab and fairly done once (instead of each make a new project).
 4. Always don't forget to include header engine.h ( #include <engine.h> )

For detail of the procedure and better understanding this topic, please got to this following link. It describes the complete version and give the simple example.
Connecting c++ to Matlab

Jumat, 27 Mei 2011

Catatan Perjalanan Pulang Bulan Mei 2011

Catatan Pulang 10 Mei s/d 22 Mei 2011
===============================

Alhmadulillah bulan ini bisa pulang ke Jogjakarta. Bertemu dengan suami tercinta, yang terakhir bersua bulan Februai 2011 di Kuala LUmpur.
Tiket pulang pp berupa tiket promo AirAsia yang dibeli pada, dengan harga:
JB - KL : RM. 11
KL - JG : RM. 52 + 25
JG - KL : RM. 52
Total   : RM. 140

Perjalanan dimulai pukul 8 PM dari asrama KTF menuju ke bandara Senai dengan menggunakan jasa taksi (langganan pak Muzakir, yang udah dibooking sejak pagi harinya). Menggambil masa kurang lebih 45 menit dengan harga RM. 30, akhirnya sampai di bandara Senai dengan selamat. Sesampainya langsung check in di counter dan selanjutnya masuk ke ruang boarding melalui pemeriksaan tas (scan) dan dokumen chek in.
Karena dah lama gak pulang, saya lupa kalo masuk ruang boarding (seblm scan) gak boleh bawa troli, walhasil kena tegur pak guard (a.k.a security bandara).
Sampai di ruang boarding, ternyata perlu menunggu kurang lebih 1 jam, karena memang jadwalnya masih lama yakni jam 10 PM.

Seperti biasa karena melalui KL, maka terpaksa harus menginap di bandara (alias ngemper) selama kurang lebih 6 jam.
Alhamdulillahnya ada free wifi di bandara LCCT Kuala Lumpur, sehingga 2 jam pertama (setelah setengah jam buat cari-cari posisi yang enak) dibuat internetan via hp nokia E63 (chating ama suami, FB dll).
Satu setengah jam berikutnya tidur, karena mata dah capek. Dan bangun-bangun pengennya sholat malam di surau yang luar, ternyata suraunya ditutup dari jam 12 sampe pukul 5 AM, walhasil cari tempat duduk lagi dan dilanjut internetan dengan laptop.
Setelah hampir 2 jam, saya memutuskan untuk self check in terminal yg disediakan (caranya mudah, tinggal ikuti petunjuk layar touch screen yg ada, seingat saya tinggal masukin nomer booking, kemudian layar akan menampilkan data penumpang alias data kita, kalo cocok, tinggal pilih tombol confirm, dan kita statusnya sudah chek in dan sekaligus mendapat nomor duduk, dan terakhir tunggu cetakan atau print bukti self chek in, dan selesai dalam waktu kurang dari 5 menit dan tanpa antri).

Karena self check in maka kita tidak perlu mengantri di counter check in, langsung aja menuju counter khusus self check in (terlepas kita bawa bagasi atau tidak). Setelah distempel ama petugas counter, kita bisa langsung menuju ruang boarding. Karena penerbangan luar negeri, maka kita perlu cek imigrasi, ambil di counter yang bertulisakan "Foreign pasport".
Untuk keperluan itu, kita hanya menunjukan paspor, kartu putih (arrival, yang kita terima ketika masuk malaysia) dan bukti check in. Jika tidak ada masalah, petugas imigrasi akan memberikan stempel keluar di pasport kita dan kita bisa langsung masuk ke ruang boarding di gate yang sesuai dengan yang tertera di bukti self check in.

Jadwal penerbangan ke Jogja pukul 7 AM, untuk itu setelah masuk boarding, saya langsung menuju surau (a.ka.a mushola) yang berada dekat dengan gate.
Sambil menunggu datang waktu shubuh, saya sempatkan sholat tahajud dan witir dengan asumsi pasti mushola dah dibuka karena dah jam 5 AM, dan ternyata benar surau sudah dibuka dan masih sepi, sehingga membuat nyaman untuk sholat.
Selesai sholat shubuh (kurang lebih pukul 6:15 AM) tidak lama kemudian (kurang lebih 30 menit) penumpang diminta antri dan berjalan menuju pesawat.
Sengaja tidak jam 7 karena jarak gate dengan pesawat sangat jauh, kurnag lebih 5 s/d 10 menit perjalanan.

Dan Alhamdulillah sampai bandara Adi Sucipto sesuai dengan jadwal yang ada (2 jam 30 menit setelah take off dari LCCT).
Seperti biasa, setelah sampe langsung mengisi kartu kedangan untuk diserahkan ke petugas imigrasi.
Ada pengalaman cukup menggelikan, petugas imigrasi "menanyakan dinas apa bu?", saya jawab "belajar". Dia nyeltuk "kok pake paspor dinas, kalo cuman belajar". Wach saya kaget dan berkata "lah emang disuruh itu kan tugas belajar", dia menimpali "ohh tugas belajar." Watau petugas yang aneh, lah dinas belajar kan sama dengan tugas belajar. Hemmm bikin ketawa aja nich orang.
Setelah scan semua bawaan, yang mana dua toples coklat sempat dicuragai barang aneh dan saya jawab "itu coklat pak", akhirnya Alhamdulillah keluar dari pintu kedatangan luar negeri dan bertemu dengan suamiku yang sudah lama saya rindukan, dan I'm coming Jogja.... :)


=========================================================================

Selama 11 hari di Jogja, saya dan suami melakukan kuliner dimana tidak makan di tempat yang sama lebih dari satu kali.
Tidak percaya??? berikut ceritanya:

Hari Pertama,
    Pagi, dari bandara langsung meluncur ke soto daging sapi depan JEC (lupa namanya) harga 10 ribu per porsi.
    Malam hari makan steamboat di taman sari foodcourt Amplaz Mall harga 28 ribu untuk satu steamboat seafood dan 2 mangkuk nasi.

Hari Kedua,
    untuk makan siang dan malam masak sendiri,
    tetapi malam hari kami beli duren di depan TVRI harga 25 ribu untuk ukuran sedang (size 2)
    dan menuju pulang ke rumah, kami membeli marabak manis rasa coklat keju di depan bukopin harga 13 ribu.

Hari Ketiga,
    makan malam di extra hot (lokasi deket mirota kampus UGM) harga 31 ribu (2 nasi uduk, telur dadar bakar, dada ayam bakar, sayur asam, jus sirsak)    waktu perjalanan mampir ke depan mekar supermarket beli kacang rebus 3 ribu.

Hari Keempat,
    mie ayam harga 16 ribu (dua mangkuk mie ayam, krupuk rambak dan teh hangat) untuk makan pagi.
    Lanjut ke pantai Depok Bantul, beli 1 kg kepiting 38 ribu, 1/2 kilo udang 18 ribu, 1 kg kakap merah 35 ribu dan biaya masak (+2 kelapa muda) 36 ribu.

Hari Kelima,
    pergi ke jln imogiri timur menuju ke Sate Klathak pak Pong habis 28 ribu
    (2 tusuk sate klatak, 1 porsi tongseng, 3 piring kecil nasi, es teh dan teh hangat (dikasih teh tubruk).
    Perjalanan pulang mampir ke PH jakal untuk makan malam dan makan besoknya harga 110 (paket berdua ukuran sedang)

Hari Keenam,
    jalan2 ke galeria makan bakso gress habis 17 ribu (dua porsi bakso yang isinya bisa milih, kebetulan kami pilih 3 kentang, 3 bakso urat, 2 tahu).
    Dan malamnya jajan ke suparela mencoba supa soup karena yang ada tinggal rasa original kerang seharga 9 ribu.

Hari Ketujuh, 
    ada acara di purworejo, sepulang dari sana kami ke Jejamuran di daerah Sleman, 3 km ke barat dari terminal jombor.
    Kami pesan sate jamur, tongseng jamur, jamur pedas, 2 nasi, jus sirsak, jus semangka dan saparila, 4 bungkus kripik jamur, total 93,5 ribu.

Hari Kedelapan,
    habisin pizza dan malamnya makan soto cak sukar cukup murah 15 ribu (2 porsi soto + 1 jeruk hangat + 1 krupuk udang)
    dan dilanjutkan beli duren depan TVRI dengan ukuran lebih besar dari sebelumnya (size 3) harga 30 ribu.

Hari Kesembilan,
    siang makan spageti ala bu Yoga (ini spageti beneran pertama bikinan inun, hehehe)
    dan malamnya beli siomay mang Cepot di Jakal km 8 dengan 20 ribu (satu jeruk hangat dan 3 kentang, 3 siomay best, 1 siomay biasa, 1 tahu dan 2 kubis) 

Hari Kesepuluh,
    makan malam bungkus sate ayam cak Amat di sagan 20 tusuk sate, 4 lontong harga 26 ribu
    dan empek-empek palembang Ny. Kamto (1 kapal selam 9 ribu, 1 lenjer 5 ribu, 1 kulit 5 ribu dan 1 teh hangat tawar 1500).

Hari kesebelas,
    kami makan siang di suka-suka dengan menu 2 nasi + sate rempelo ati goreng + sup, harga lupa.
    Pulangnya beli onde-obde dan klepon depan Gardena, wach nunggunya 30 menit lebih karena ternyata baru siap jual pukul 4:45.
    Jadi kalo kesana mending jam 5 aja. Harga satu onde2 1500 dan 1 klepon 300 rupiah.
=========================================================================

Sudah 11 hari di Jogja, saatnya kembali ke Johor lagi. Sebagai anak mantu yang baik, maka sebelum berangkat saya pamit dulu ke mertua dan adik ipar. Setelah pamit, kami berjalan ke gang sebelah, karena ada tenda nikahan tetangga mertua sehingga mobil tidak bisa perkir depan rumah mertua. Dalam perjalanan menuju bandara, kami singgah di gudeg bu Hj. Ahmad untuk membeli gudeg titipan teman-teman di UTM dan sekaligus membeli sarapan untuk dimakan di bandara sebelum masuk ruang boarding.

Kira-kira pukul 7:30, kami sampai di bandara Adi Sucipto, wachh rame banget, sehingga untuk masuk ruang check in harus antri. Supaya suami bisa ikut masuk, kami masing-masing membawa print tiket yang sama. Selain itu saya kecoh petugas cek tiket dengan menanyakan apakah counter check in dah dibuka?, itu sesuai saran suamiku. Walhasil, kami berdua bisa masuk dan selanjutnya menuju ke kios self check in (yang kebetulan ada 2 terminal). Prosesnya cepat dan mudah tanpa antri, selesailah proses check in. Dilanjutkan dengan mencari tempat duduk dan membayar pajak bandara (a.k.a airport tax untuk penerbangan luar negeri di Adi Sucipto 100 ribu). Jadwal masuk boarding masih lama, kami pergunakan untuk bercengkrama dengan suami dan sarapan gudeg yang sudah kami bawa. Setelah sarapan selesai, saya mengisi waktu dengan mengisi kartu keberangkatan untuk imigrasi. Ketika asyik-asyuiknya ngobrol ama suami, asap rokok sangat mengganggu, ternyata depan kami ada cafe (tempat makan kecil) yang isinya kebanyakan orang merokok. Busyeet...apa mereka gak sadar, walaupun di ruang berbeda tetap aja aspnya ke ruang bandara lain karena di ruang cafe itu tidak ada ventilasi untuk mengeluarkan asap rokok tersebut, wuiiich kesel juga nich. Ketika suasana imigrasi dah sedikit sepi , sekitar pukul 8:30 saya masuk ruang boarding, hiks hiks hiks sedih berpisah dengan suami. Kali ini, petugas imigrasinya sangat ramah dan lebih mudah dari yang waktu sampe jogja, dan pemeriksaan imigrasi lancar. Tetapi ketika scan barang bawaan, mereka memintaku untuk membuka koper. Mereka mencurigai isi dua kotak yang ada di koper. Setelah dibuka dan saya bilang gudeg, mereka ok ok saja.

Dua jam 20 menit perjalanan di atas udara (menurut pilotnya pesawat 10 menit lebih awal dari schedule). Ada cerita lucu tentang itu (tapi ntar kebanyakan ceritanya, gak usach aja ya...). Setelah pesawat landing dengan sempurna, 15 menit kemudian kami bisa turun dari pesawat menuju ke terminal (jalan kaki) untuk cek imigrasi (sebagai catatan, bagi orang luar malaysia pramugari akan memberikan kartu kedatangan ketika masih di pesawat, isi kartu itu sebelum sampe di tujuan). Setelah urusan imigrasi selesai (bagi yang punya bagasi, silahkan tunggu barang anda sampai di tempat pengambilan bagasi) kita bisa keluar dan melanjutkan perjalanan anda.

Kebetulan saya masih harus melanjutkan perjalan ke UTM Skudai Johor, dimana pada saat itu saya memilih armada bus untuk sampai kesana. Dari LCCT ke terminal bus (yang saat itu sudah dibuka Terpadu Bus Station, TBS) kita bisa menggunakan layanan KLIA express berupa fast train (pembelian tiket bisa diperoleh di counter yang ada di dekat pintu keluar kedatangan luar negeri dengan harga RM. 10.8 dan mendapat 2 tiket yaitu bus dan fast train). Perjalanan dimulai dengan naik bus (terletak di dekat coffe bean cafe, dimana sebenarnya kita bisa membeli tiket disitu juga) menuju ke salak tinggi (bus berangkat ketika penuh atau mendekati penuh). Dengan mengambil masa kurang lebih 30 menit, kita sampai di station train Salak Tinggi. Dengan menggunakan tiket train yang kita peroleh ketika membeli tiket, kita masuk ke tempat menunggu fast train (untuk yang membawa barang bawaan banyak, jangan kwatir, tersedia eskalator dan lift), sebagai catatan jangan salah ambil tempat emnunggu, pilih yang jurusan KL Sentral, karena tempat tunggu satunya beda tujuan. Ketika fast train datang, untuk masuk train tersebut kita perlu tekan tombol untuk membuka pintu train. Susana di dalam train sangat nyaman dan dengan kecepatan tinggi, dalam masa kurang lebih 30 menit kita sampai di TBS.

Sesampai TBS, saya mampir ke surau (Mushola, yang deket halte train) sebelum masuk ke lobi utama TBS (yang berada di lantai 3). Sampai di lobi langsung menuju ke counter pembelian tiket bus yang berjejer sesuai dengan tujuan dan bus yang dipilih. Waktu itu saya pengen naek bus Trans, tapi penuh dan yang ada hanya yang pemberangkatan jam 6 (duch kelamaan dong). Akhirnya saya pilih KLCity bus untuk pemberangkatan pukul 3 PM (pilih itu karena dulu dah pernah, dg record bus cukup lajuu)) dengan harga RM 31. Setelah membeli, karena lapar maka saya membeli fast food KFC (aynag berada di lanatai 4) untuk dimakan di bus. Kemudian menuju ke gate pemeberangkatan bus (berada di lantai 2). Kekecewaan muncul, karena kernet bus bilang gak boleh membawa, makan dan minum KFC didalam bus katanya baunya terlalu menyengat. Saya shock, karena tidak ada pemeberitahuan sebelumnya, bahkan ketika beli tiket, penjual tiket tahu saya akan bawa KFC dan mereka tidak melarang atau menginformasikan larangan itu, wuiiich. Setelah berjalan 1.5 jam dari pukul 3:30 PM, bus berhenti di rest area, Alhamdulillah akhirnya bisa minum dan makan buah. 15 menit telah berlalu dan bus bergerak lagi menuju Johor. Finally, sekitar pukul 6:45 PM bus sampai di halte Sri Putri (nach kan cuman 3.5 jam perjalanan KL-Johor). Dilanjutkan dengan menggunakan armada taxi (saat itu supir taxi aneh, meminta saya menunggu untuk mencari penumpang lain dengan alasan biar bisa kongsi dengan saya sehingga lebih murah, walhasil supir berhasil memperoleh satu penumpang lagi setealh 10 menit menunggu). Dengan membayar RM. 7 (yang seharusnya jika sendiri harus membayar RM. 12) Alhamdulillah saya sampai di UTM KTF H25 dengan selamat.

Sekian perjalanan saya pada bulan pertengahan bulan Mei 2011, saatnya kembali ke rutinas semula, belajaaaaaaaaaaaar studdiiiiiiii, ayo semangat !!!!!!     

Jumat, 25 Februari 2011

Renew Pasport and Visa

Pasport atau visa anda expired????
Ada beberapa hal yang ingin saya sharing berkaitan dengan memperbarui (renewal) pasport atau visa.
A. Renewal Pasport
Hal ini bisa dilakukan
B. Renewal Visa
Bagi seorang student (seperti saya) bisa melakukannya di kampus mereka (bisanya di bagian International Student Centre).
Dokumen yang perlu dibawa:
  1. Salinan Pasport (halaman 1 yang berisi info kita, halaman visa terakhir), sebanyak 1
  2. Salinan bukti registrasi semester terbaru, sebanyak 1
  3. Pas foto berwarna berukuran pasport (4 x 6), sebanyak 2 lembar.

Minggu, 13 Februari 2011

Nasi Kuning Istimewa

Bahan Rempolo Goreng Bumbu Laos:
  1. Rempelo ayam 25 buah
  2. Bawang putih 5 buah
  3. Bawang merah 5 buah
  4. Laos 1,2 ruas jari (agak banyak lebih baik)
  5. Garam 1 sendok makan
  6. Air secukupnya
  7. Minyak goreng secukupnya
Cara Membuat Rempelo Goreng Bumbu Laos:
  1. Bersihkan rempelo.
  2. Haluskan (bisa menggunakan blender) bawang putih, bawang merah, laos, garam dan air secukupnya.
  3. Gunakan bahan yang dihaluskan untuk merendam rempelo selama kurang lebih 15 menit.
  4. Panaskan minyak goreng dan goreng rempelo yang sudah direndam hingga berwarna kecoklatan (matang).
Bahan Nasi Kuning:
  1. Beras 2 gelas
  2. Air secukupnya
  3. Serai 1 batang
  4. Laos 2 iris kecil tipis
  5. Bawang merah 4 buah
  6. Bubuk santan instan 2 sendok makan
  7. Garam 1 sendok teh
  8. Minyak goreng secukupnya
  9. Dau salam 2 lembar
Cara Membuat Nasi Kuning:
  1. Bersihkan beras dan kemudian rendam kurang lebih 15 menit
  2. Tumis irisan bawang merah dalam rice cooker
  3. Masukkan beras yang sudah direndam, diikuti dengan serai (yang sudah dipotong jadi dua dan digeprek), irisan laos, daun salam, garam dan santan.
  4. Aduk merata dan biarkan sampai nasi matang.
Bahan Sambal:
  1. Cabe merah besar 7 buah
  2. Cabe merah kecil 25 buah
  3. Bawang merah 7 buah
  4. Bawang putih 3 buah
  5. Terasi secukupnya
  6. Garam secukupnya
  7. Minyak goreng secukupnya
Cara Membuat Sambal:
  1. Goreng cabe merah besar, cabe merah kecil, irisan bawang merah, irisan bawang putih, dan terasi.
  2. Haluskan semua yg digoreng (bisa diblender) dan tambahkan garam secukupnya.
Pelengkap:
  1. Irisan dadar telor
  2. Tempe Kering
  3. Abon
  4. Taburan bawang goreng
Untuk 5 porsi

Rabu, 12 Januari 2011

Mengurus Berkas Kendaran Bermotor di Malaysia

Proses ini berawal dari surat motor saya (yang saya beli dari kawan) yang telah habis masa berlakunya.
Sebenarnya pengurusan surat kendaran bermotor disini juga dapat dilakukan melalui agen-agen penyedia jasa, namun karena rasa ingin tahu saya dan alasan hemat, maka saya memutuskan untuk mengurusnya sendiri.
Ada beberapa proses yang harus saya lalui:
I. Balik nama pemilik motor (istilah di Malaysia adalah "tukar nama") :Hanya bisa dilakukan di Pejabat PPJ (Pejabat Pengurusan Jalan), letaknya di daerah Tebrau. Adapun prosesnya:
1) Dimulai dari mengambil formulir pengajuan ada 3 lembar dan masing2 rangkap 2, di bagian kounter depan (a.k.a counter pengambilan nimer antrian), lembar pertama ttg data pemilik aslinya, lembar kedua berisi data pemilik asli dan pemilik baru dan lembar ketiga tentang pernyataan keaslian data dari pemilik baru
2) Mengisi form tersebut
3) Meminta nomor antrian
4) Menunggu dipanggil
5) Menyerahkan form yang sudah disini beserta dan membayar sejumlah uang (waktu itu saya kena RM 3,0)

II. Renew Asuransi:
Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan:
1) Tahun pembuatan kendaraan, semakin tua semakin murah (third party hanya untuk kendaran lebih dari 10 tahun)
2) Pemilik kendaraan:
    a) apakah baru atau lama, kalo lama ada potongan harga (nbc) karena dia sudah pernah mengasuransikan kendaran yg sama.
    b) usia, semakin tua semakin mahal
3) Harga, sebaiknya di kantor pusat saja untuk mendapatkan harga yang murah, misalnya saya di PNO yang pusat di Bandaraya.
Saya mendapatkan harga RM. 110,70 di pusat (dengan third party), sedangkan di agen (saya mencoba yang di dekat PPJ) harganya RM.230 bahkan ada yg RM. 385 (dengan first party). Jadi bukan masalah harga, kadang agen aturan lebih banyak daripada pusat. Contoh: di agen gak bisa third party, di pusat bisa.Agen minta foto kendaraan sdgkan di pusat gak.

III. Renew Road Tax:Setelah tukar nama dan renew asuransi, langkah selanjutnya adalah renew road tax, bayar pajak jalan.
Hal ini bisa dilakukan di kantor pos.